Facebook membatalkan konferensi pemasaran global (Global Marketing Summit 2020) mendatang sebagai akibat dari kekhawatiran penyebaran virus Korona atau COVID-19. Konferensi ini dijadwalkan terselenggara bulan Maret mendatang.
Konferensi yang akan dihelat di Moscone Center, San Francisco, California, Amerika Serikat ini akan dihadiri oleh sekitar 4.000 peserta. Facebook menyebutkan bahwa perusahaannya lebih memprioritaskan kesehatan dan keselamatan tim.
"Prioritas kami adalah kesehatan dan keselamatan tim kami, jadi karena sangat hati-hati, kami membatalkan KTT Pemasaran Global kami karena berkembangnya risiko kesehatan masyarakat terkait dengan Coronavirus," kata juru bicara Facebook.
Facebook membatalkan konferensi pemasaran globalnya menyusul pembatalan Mobile World Congress (MWC) 2020 pekan lalu, juga karena masalah Coronavirus.
Pada hari-hari menjelang pembatalan MWC, beberapa vendor, termasuk LG, Ericsson, Nvidia, Intel, Vivo, Sony, Amazon, NTT Docomo, Cisco, Nokia, BT, dan HMD, semua mengundurkan diri dari pertunjukan karena kekhawatiran akan membahayakan keselamatan para pengunjung.
Informasi yang beredar hingga hari ini menyebut bahwa virus COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 49.000 orang, dan 1.383 orang yang dinyatakan terinfeksi virus ini telah meninggal dunia. Penyebaran ini juga menimbulkan efek pada industri teknologi, termasuk penutupan toko, kekurangan dan penundaan produksi.
Saat ini, virus korona ini tidak menyebar luas di negara lain selain Tiongkok, dan hingga saat ini, World Health Organization (WHO) belum memberikan rekomendasi kepada organisasi atau penyelenggara untuk membatalkan gelaran acara di luar Tiongkok.
Sebelumnya, peluncuran fitur Dating karya Facebook di pasar Eropa, yang seharusnya terjadi pada awal tahun 2020 ini harus mengalami penundaan. Sebelumnya, fitur ini dijadwalkan untuk dirilis di Eropa sebelum tanggal 14 Februari.
Penundaan ini dilaporkan BBC disebabkan oleh inspeksi menit terakhir di kantor pusat Facebook Eropa yang dilakukan oleh Irish Data Protection Commission. Karenanya, Facebook tidak disarankan untuk meluncurkan fitur ini sebelum menerima dokumen perizinan.
Sementara itu, Facebook mengumumkan bahwa Instagram memainkan peran penting dalam menghasilkan pendapatan untuk perusahaannya. Aplikasi ini berkontribusi sebesar 20 miliar dolar AS pada penghasilan iklan tahun 2019 lalu.
Menurut laporan berbagai sumber, penghasilan iklan Instagram ini berkontribusi sebesar seperempat dari pendapatan Facebook secara keseluruhan selama tahun 2019. Iklan muncul di Instagram pada fitur Stories, Feed, dan pada tab Explore.