Toshiba, perusahaan asal Jepang yang telah berkecimpung di bisnis PC selama kurang lebih 35 tahun, kini telah resmi keluar dari bisnis laptop. Perusahaan telah menjual sisa saham laptop Dynabook kepada Sharp sebesar 19,9 persen.
Patut dicatat bahwa beberapa tahun lalu, pada 2018, perusahaan telah menjual 80,1 persen bisnis PC-nya kepada Sharp seharga 36 juta dolar AS.
Segera setelah itu, Sharp mengganti nama bisnisnya menjadi Dynabook. Dilaporkan bahwa Sharp menggunakan hak untuk membeli sisa 19,1 persen saham pada bulan Juni dan kesepakatan tersebut ditutup pada bulan Agustus.
Toshiba adalah pemain global dan pelopor dalam industri PC. Perusahaan ini juga termasuk yang pertama memperkenalkan laptop yang tersedia secara komersial pada 1980-an. Perusahaan ini berkembang pesat dengan lini laptop Satellite, Portégé, dan Qosmio.
Namun, dengan pangsa pasar PC yang menyusut di seluruh dunia dan fokus yang tidak selaras pada fitur, perusahaan merasa sulit untuk bertahan. Persaingan juga meningkat di sektor ini dengan HP dan Dell menguasai pasar.
Setelah menjadi salah satu pemimpin pasar laptop, pangsa pasar PC Toshiba ketika menjual sahamnya ke Sharp telah turun secara signifikan. Perusahaan menjual 17,7 juta PC pada 2011 sedangkan pada 2017 jumlahnya turun menjadi hanya 1,4 juta unit.
Menurut laporan dari Garter, HP saat ini merupakan pembuat PC terkemuka di AS dengan pangsa pasar sekitar 33 persen, diikuti oleh Dell yang memiliki pangsa pasar sebesar 26 persen. Secara global, pada Q2 2020, Lenovo memimpin dengan pangsa pasar 25 persen sementara HP berada di urutan kedua dengan pangsa pasar 24,9 persen.