Dalam upaya memaksimalkan penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merilis 1.000 mesin pintar Internet of Things (IoT) bertajuk Akses untuk Bangsa.
"Inisiasi mesin pintar atau Kiosk IoT ini sejalan dengan peran Kementerian Kominfo dalam menyampaikan narasi tunggal Pemerintah tentang protokol mendasar dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 melalui penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Mesin pintar IoT tersebut tersebar di daerah rawan COVID-19 seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, Bandung, Bali, dan Sidoarjo, dan berfungsi mempercepat penyampaian informasi yang benar dari Pemerintah mengenai penyakit yang diakibatkan virus korona dan cara mengatasi penyebarannya.
Sebanyak 1.000 mesin pintar IoT itu disebarkan di lokasi strategis ritel misalnya Alfamart, Alfamidi dan Apotek Kimia Farma serta berbagai toko lainnya. Mesin pintar diklaim berperan menjangkau Online to Offline (O2O) di area rawan, serta mengurangi interaksi antara kasir dan pengunjung di toko ritel fisik.
Mesin pintar Akses untuk Bangsa menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR). Dan setiap mesin dibekali dengan dua fitur utama untuk akses dan informasi. Fitur akses tersebut bertugas membantu mengurangi interaksi antar individu selama periode pandemi, serta konsultasi dengan Artificial Intelligence mengenai COVID-19.
Sebagai pengingat saat ini, sebagian besar masyarakat memanfaatkan layanan yang ditawarkan toko ritel, hasil kerja sama dengan sejumlah instansi, untuk melakukan aktivitas transaksi termasuk membeli voucher isi ulang dan membayar tagihan listrik, ataupun membeli obat.
Sedangkan fitur informasi mencakup informasi Chatbot Covid19.go.id, aplikasi Peduli Lindungi, dan aplikasi 10 Rumah Aman. Di masa mendatang, Johnny menyebut akan mengembangkan mesin ini untuk memverifikasi data terkait, termasuk penerima donasi sembako, obat dan informasi publik lainnya.
Sebagai informasi, Inisiasi mesin pintar Akses untuk Bangsa didukung oleh komunitas dunia teknologi digital, yaitu DAV (WIR Global), Prixa, serta dari sektor ritel seperti Alfamart dan Alfamidi. Selain itu juga didukung konten kolaborator anak negeri WIR Group, Disrupto, dan Kennedy Voice Berliner (KVB).