Lama tak terdengar di dunia teknologi, Coolpad membuat gebrakan akan segera meluncurkan smartphone berteknologi 5G-nya di salah satu pasar terbesar di dunia. Setelah meluncurkan smartphone Cool 3 Plus di India, kini perusahaan asal Tiongkok itu mengumumkan siap meluncurkan smartphone 5G di India.
Coolpad menurut Gizmochina, Kamis (8/8/2019) mengklaim bahwa mereka telah mengajukan lebih dari 800 paten yang berhubungan dengan teknologi 5G. Saat ini, mereka sedang berdiskusi dengan Qualcomm dan MediaTek untuk mengintegrasikan teknologi 5G di smartphone-nya.
Coolpad selanjutnya berencana untuk berinvestasi sebesar 500 juta dolar AS di India dalam lima tahun ke depan. Meski telah menyebutkan nilai investasi, namun tidak jelas kapan tepatnya Coolpad berencana untuk merilis perangkat 5G.
Menurut laporan IDC, pasar smartphone di India terus melonjak dengan pertumbuhan dua digit. Tahun lalu tak kurang 142,3 juta unit smartphone terserap di negeri India. Meningkat hingga 14,5 persen dibanding tahun sebelumnya, sebesar 124,3 juta unit.
Meledaknya penjualan smartphone di India, berbanding terbalik dengan Tiongkok yang terus menurun sepanjang dua tahun terakhir.
Tahun lalu, total penjualan ponsel di pasar terbesar di dunia itu hanya berjumlah 396 juta unit. Anjlok sebesar 14 persen dari 2017. Itu adalah pencapaian terendah sejak 2013, menurut laporan perusahaan riset Canalys.
Kehadiran 5G di India dipastikan akan membuat pasar semakin dinamis. Menurut laporan perusahaan riset pasar teknologi Cyber Media Research (CMR), pengiriman smartphone 5G di negeri berpenduduk lebih dari 1 miliar itu, diprediksi akan melewati 140 juta unit pada 2025. Pertumbuhan sebesar 250 persen.
India sendiri berencana untuk meluncurkan layanan 5G pada 2022. Kehadiran 5G diprediksi menjadikan India sebagai salah satu pemain kunci.
Baru-baru ini, sebuah memo yang ditulis oleh CEO perusahaan, Chen Jiajun kepada karyawannya bocor secara online, yang mengungkapkan bahwa Coolpad berencana untuk meluncurkan ponsel baru pada bulan September, fokus pada R&D, serta meningkatkan posisi mereka di pasar, dan juga memasuki pasar 5G.
Awal tahun ini, perusahaan memecat wakil ketua dan CEO jiang Chao, hanya beberapa hari setelah dia muncul di CES 2019. Pada April 2019, perusahaan mengumumkan laporan keuangannya. Dalam laporan itu, perusahaan mengalami kerugian 409 juta dolar Hong Kong untuk fiskal tahun 2018. Perusahaan juga telah menunjuk kepala baru untuk India beberapa bulan lalu.