Baterai menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam memilih smartphone untuk menunjukkan daya tahan perangkat tersebut sebelum harus diisi kembali. Dengan baterai yang besar, tentu diyakini bahwa smartphone akan tahan lama untuk dipakai seharian demi mendampingi aktivitas penggunanya.
Namun, baterai dengan kapasitas besar tidaklah cukup karena perlu juga mempertimbangkan usia pakai baterai yang dipengaruhi siklus penggunaan dan pengisian daya dari kosong hingga penuh. Rata-rata industri saat ini, angka siklus pengisian baterai mencapai 750-800 kali sebelum kualitas baterai menurun dan tidak bisa mencapai kapasitas awal. Itulah kenapa mulai muncul keluhan baterai cepat habis.
Xiaomi, perusahaan teknologi dengan berbagai perangkat cerdas dan Internet of Things (IoT) untuk mendukung gaya hidup, memperkenalkan teknologi baterai usia panjang sewaktu meluncurkan smartphone "Jagoannya Kamera Kece", yakni Redmi 9C.
Redmi 9C akan dijual kembali mulai harga Rp 1.399.000 pada hari ini, Selasa (22 September 2020) di JD.ID dan mi.com. Baterai usia panjang yang dipergunakan Redmi 9C memiliki angka siklus pengisian baterai mencapai 1.000 kali.
Berikut beberapa alasan kenapa teknologi ini perlu menjadi pertimbangan utama dalam memilih smartphone:
Redmi 9C dihadirkan dengan mengusung semangat muda bagi para penggunanya melalui desain yang modis, layar 6,53" HD+, AI Triple Camera dengan resolusi 13MP, performa mumpuni melalui Helio G35, dan baterai 5.000 mAh berusia panjang.
Mengusung tiga pilihan warna yakni Midnight Grey, Sunrise Orange, dan Twilight Blue, Redmi 9C adalah pilihan tepat bagi para Gen-Z yang ingin menikmati hiburan dan beraktivitas tanpa khawatir dengan performa maupun daya tahan, sambil tetap terlihat keren.