Lembaga regulator penerbangan sipil Amerika Serikat (AS), FAA melarang para penumpang membawa laptop MacBook Pro tertentu ke dalam kabin pesawat. MacBook Pro lawas yang dimaksud adalah MacBook Pro 15 inci yang dijual antara September 2015 dan Februari 2017. Demikian dilansir Foxnews, Rabu (14/8/2019).
Larangan itu diterapkan FAA setelah pihak Apple menghimbau bahwa MacBook Pro model tersebut rawan terbakar atau meledak. "FAA sadar bahwa ada laptop MacBook Pro yang dibekali dengan baterai bermasalah," kata juru bicara agensi penerbangan sipil itu.
"Pada awal Juli lalu, kami memberi tahu sejumlah maskapai penerbangan tentang informasi tersebut, dan kemudian kami memberi tahu publik," imbuh pihak FAA. Kami terus mengeluarkan pengingat untuk terus mengikuti instruksi tentang penarikan.
Larangan untuk membawa MacBook Pro itu juga dilayangkan FAA sebagai himbauan, agar para maskapai penerbangan mematuhi peraturan keselamatan penerbangan yang ditetapkan oleh FAA sejak tahun 2016.
Kendati begitu, belum bisa dipastikan bagaimana para petugas bandara atau maskapai penerbangan mengecek MacBook Pro yang dibekali dengan baterai yang mudah terbakar itu.
Pekan ini menurut Bloomberg, empat maskapai yang dikelola oleh Total Cargo Expertise, yakni TUI Group Airlines, Thomas Cook Airlines, Air Italy, dan Air Transat telah menerapkan larangan untuk membawa laptop ke dalam pesawat.
"Harap dicatat bahwa laptop Apple MacBook Pro 15 inci, yang dijual antara pertengahan 2015 hingga Februari-2017 dilarang oleh salah satu operator kami," tulis koordinator operasi TCE kepada para karyawannya.
Seorang juru bicara untuk TUI Group Airlines mengatakan bahwa staf bandara dan pramugari akan membuat pengumuman tentang MacBook Pro ini di gerbang dan sebelum lepas landas. Laptop yang telah diganti baterainya tidak akan terpengaruh, kata juru bicara itu.
Perusahaan juga memposting pemberitahuan di situs webnya yang melarang membawa komputer ke dalam pesawat, baik di area kargo maupun kabin di pesawatnya.
Sebagai informasi, bukan kali ini saja perangkat elektronik dilarang dibawa di pesawat. Pada tahun 2016 silam, smartphone besutan Samsung yaitu Galaxy Note 7, juga dilarang masuk pesawat karena dilaporkan bermasalah dan mudah meledak. Kasus ledakannya juga sudah berkali-kali, bukan hanya sekali.
Meski dilanda isu mudah meledak, Apple mengklaim tidak semua MacBook Pro 15 inci (2015) memiliki baterai yang bermasalah. Di AS, sebagaimana dilansir dari laporan Bloomberg, ada sekitar 432.000 unit MacBook Pro yang memiliki baterai bermasalah, sementara di Kanada ada sekitar 26.000 unit.
Untuk mengetahui apakah perangkat MacBook Pro 15 inci (2015) kalian bermasalah atau tidak, kalian bisa mengunjungi situs Battery Recall Program milik Apple di tautan berikut.
Di situs tersebut, kalian bisa memasukkan serial number produk terkait dan bisa mendapatkan informasi apakah MacBook Pro Anda dibekali dengan baterai yang mudah meledak atau tidak. Jika iya, maka Apple akan menawarkan penggantian baterai secara gratis dengan sejumlah mekanisme yang tercantum di situs tadi.