Amazon meluncurkan teknologi pengenalan telapak tangan karyanya, dan ditujukan untuk untuk mengubah tangan manusia sebagai kartu kredit personal untuk pelanggan toko ritel fisik miliknya. Amazon One, teknologi menggunakan telapak tangan untuk mengidentifikasi pengguna.
Amazon One mengombinasikan informasi detail area permukaan telapak tangan seperti garis dan bagian punggung bukit telapak tangan, serta pola pembuluh darah untuk menciptakan tanda telapak tangan.
Pada awalnya, tanda telapak tangan akan digunakan pada toko fisik Amazon Go di Seattle, dan Amazon juga berencana untuk menambahkan metode pembayaran via Amazon One ke toko Amazon lain dalam beberapa bulan mendatang.
Penggunaan Amazon One akan diperluas tidak hanya sekadar sebagai alat pembayaran berbasis telapak tangan. Amazon meyakini bahwa Amazon One memiliki peluang pengaplikasian luas, tidak hanya sekadar pada toko ritel miliknya.
Dengan demikian, Vice President Amazon Physical Retail Business Dilip Kumar menyebut bahwa Amazon juga berencana untuk menawarkan layanan tersebut ke pihak ketiga seperti peritel, stadium, dan gedung perkantoran.
Sehingga, lanjut Kumar, lebih banyak orang dapat menikmati manfaat dari kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan layanan ini di lebih banyak tempat. Sejumlah perusahaan telah bereksperimen dengan biometrik pengenalan telapak tangan selama beberapa tahun terakhir.
Namun, kehadiran bisnis ritel Amazon yang kuat diyakini sejumlah pihak membantu teknologi pemindaian telapak tangan ini menjadi kenyataan.
Amazon belum mengonfirmasi jika ada peritel, venue, atau bisnis lain yang akan memanfaatkan Amazon One, meski menyebut bahwa pihaknya tengah dalam diskusi aktif dengan sejumlah pelanggan potensial.
Amazon juga menyebut memilih teknologi pengenalan telapak tangan alih-alih teknologi lain seperti pengenalan wajah sebab menawarkan sejumlah keuntungan menyoal privasi.
Kumar menjelaskan bahwa teknologi ini lebih privat dibandingkan dengan sejumlah alternatif biometrik lain, karena tidak dapat menentukan identitas seseorang dengan melihat gambar dari telapak tangan mereka.
Selain itu, teknologi ini juga membutuhkan seseorang untuk melakukan gestur yang disengaja dengan menahan telapak tangan di perangkat yang digunakan. Amazon One akan menggunakan hardware pemindai gambar yang termasuk algoritma visi komputer khas Amazon untuk merekam dan mengenkripsi gambar telapak tangan.
Pengguna tidak membutuhkan akun Amazon untuk menggunakan layanan ini, hanya nomor ponsel dan kartu kredit. Pengguna Amazon One akan dapat menghapus data biometrik dari portal online perusahaan ini, jika tidak lagi ingin menggunakan layanan tersebut.
Amazon juga telah mengembangkan layanan ini selama beberapa tahun, dengan mendaftarkan paten teknologi pengenalan telapak tangan pada akhir tahun 2019. Pada tahap awal, Amazon One akan muncul di dua toko berbasis di Seattle, namun Amazon jelas berambisi untuk menghadirkannya di lebih banyak lokasi selain toko miliknya.