Sepanjang 2019 ini, ponsel dengan layar AMOLED semakin banyak di pasaran. Bukan hanya di jajaran ponsel segmen high-end dan flagship saja, melainkan di mid-range pun sudah mulai menggunakan panel tersebut.
Dengan kepopuleran tersebut, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Counterpoint Research, ponsel dengan layar AMOLED diprediksi akan melampaui 600 juta unit dalam penjualannya di tahun depan. Tentu saja hal ini bisa saja menjadi kabar yang baik bagi para pengguna ponsel.
Mereka mencatat bahwa jumlah tersebut akan memiliki pertumbuhan YoY (Year-of-Year) yang cukup besar, yakni hingga 46 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019.
Beberapa vendor asal Tiongkok, seperti Huawei, Vivo, Oppo, Realme, dan Xiaomi adalah beberapa OEM yang akan mengambil langkah ini. Sedangkan vendor lainnya diperkirakan akan menyusul di tahun berikutnya.
Seperti diketahui, layar adalah salah satu bagian terpenting dari keseluruhan pengalaman pengguna. Pada tahun 2019, layar ponsel menerima banyak perhatian dalam hal fitur dan iklan.
Ini dilakukan untuk memudahkan orang mengganti perangkat lama mereka dengan versi yang lebih baru, versi yang ditingkatkan namun memiliki bezel yang lebih tipis, rasio screen-to-body yang lebih kecil, peningkatan refresh rate, dan lainnya. Itu juga dengan cepat menjadi salah satu bagian yang paling dipromosikan dari industri ponsel.
Lebih jauh lagi, dimasukkannya fitur-fitur tertentu seperti pemindai sidik jari dalam layar dan dan kamera punch hole menyebabkan pertumbuhan lebih lanjut dari panel AMOLED, yang disebut-sebut lebih baik daripada LCD karena kualitas gambar yang superior, konsumsi daya yang lebih rendah, serta faktor bentuk yang fleksibel.
Counterpoint percaya bahwa ponsel dengan layar AMOLED akan semakin banyak, terutama di Tiongkok yang akan menyebabkan merek-merek Tiongkok secara agresif menentukan harga perangkat mereka.
Sedangkan untuk saat ini, Samsung adalah vendor terbesar dengan memiliki pangsa pasar 45 persen ponsel AMOLED. Apple kemudian menyusul di posisi kedua dengan pangsa pasar 16 persen dan Oppo dengan pangsa 11 persen.